Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

Agama Dan Kebudayaan



Agama dan kebudayaan

Uraikan beberapa tjatatan tentang istilah2 untuk kultur dan setelah ditjoba untuk menjusun suatu definisi, maka haruslah pula dipaparkan suatu pandangan pendahuluan mengenai perhubungan antara agama dan kebudajaan².Bagi setiap orang jang mempeladjari sedjarah agama² dan kebudajaan² tentu akan mendjadi djelas, bahwa ada hubungan antara agama dan kebudajaan. Tampaklah dengan djelas didalam sedjarah, betapa agama² itu telah mempengaruhi kebudajaan, dan pula sebaliknja betapa kebudajaan2 yang ada telah mempengaruhi agama². Setiap orang jang menge tahui sedikit tentang kebudajaan² jang dipengaruhi misalnya oleh agama Buddha, agama Hindu, agama Islam atau agama Kristen, tentu tahu pula, bahwa didalam sejarahterdapat pengaruh jang timbal-balik antara agama² dan ke-budayaan². Walaupun demikian, namun agama dan kebudayaan itu tidak sama.Hanya manusia dan tidak ada bangsa yang tidak berkebudajaan.,,Homo sapiens" (manusia yang berakal-budi) itu selalu ,,homo faber" pula, jakni manusia jang berbuat dan yang cakap bekerdja. Ada Toynbee, seorang Inggris dan ahli sedjarah, menunjukkan dengan tepat, bahwa kebudajaan, djika dibanding dengan agama², lebih mudah dan lebih tjepat berubah daripada agama. Iapun menundjukkan, bahwa keruntuhan kebudayaan² tertentu kerap kali mempercepat pertumbuhan dan pengluasan agama² tertentu. Misalnja, keruntuhan peradaban Junani-Romawi membuat pandangan keagamaan pada waktu itu lebih matang dan merintis djalan guna kelangsungan agama Kristen. Agama2 dunia itu tidak bangun dan djatuh ber-sama² dengan kebudajaan2 jang timbul dibawah pengaruh agama² itu. Agama Kristen misalnja berlangsung terus, dapat dan tentu dapat berlangsung terus, lepas dari pasang-surutnja apa yang disebut kebudajaan Barat. Agama Islam telah ber-langsung terus dan akan berlangsung terus pula, walaupun

Prof. v. d. Leeuw, ahli filsafat kebudajaan dan ahli theologia, mene-rangkan didalam tulisan'nja bahwa didalam hubungan antara agama dan kebudajaan terdapat empat tingkatan.

1. Tingkat pertama ialah: agama dan kebudajaan sangat erat hubungannja. Gedjala ini dapat kita lihat dengan djelas apa jang lazim disebut agama-suku, jakni apa- bila suku itu masih hidup terasing. Didalam agama-suku dari pada bangsa Romawi kuno misalnja, kebudajaan adalah sama dengan agama. Perkataan untuk kebudajaan adalah: cultura. Perkataan itu diambil dari perkataan ,,colere" (artinja memelihara, mengusahakan). Dari perkataan itu pulalah diambil perkataan cultus (ibadat). Orang tidak hanja,,me-melihara dan mengusahakan" tanah (agricultura) atau njawa (cultura animi), tetapi djuga para dewa (cultusdeorum). Hal itu dapat kita lihat pada segala agama-suku jang primitif. Mengusahakan tanah, menjebar benih menuai,menebang pohon, mendirikan rumah, melaksanakan pergaul- an seksuil, merajakan kelahiran anak, mengubur orang mati dan lain³nja, semua itu dilakukan dengan doa², dengan mantera dan dengan berbagai semah atau sadjian. Didalam agama primitif tari'an, drama, njanjian, sjair, ilmu, perda- gangan dan lain²nja itu didasarkan pada agama. Didalam agama-suku kultur" (budaja) itu dalam segala segi²nja sangat erat erat hubungannja dengan ..cultus" (ibadat). Hubungan jang sangat erat antara kultur dan cultus itu se-olah² masih merupakan suatu kenang²an kepada Firdaus. walaupun didalam agama2 primitif ibadat kepada Allah jang Hidup itu telah diganti dengan ibadat kepada para ilah, berhala? (lihat Rum 1 mulai ajat 18). Pergaul Djuga didalam apa jang lazim disebut agama dunia, kita melihat berbagai tingkat didalam pengaruh kehidupan ke- agamaan terhadap kehidupan kebudajaan, sebagaimana lagi merasuki dan mempengaruhi seluruh adonan. Lalu persekutuan keagamaan itu didalam kebudajaannja menjatakan pula hubungannja dengan Allah atau para dewa jang dipudja atau disembah oleh persekutuan itu didalam seni bangunan dan seni pahat, didalam seni lukis dan ilmu pengetahuan, didalam pudjian dan doa, pendeknja didalam segala segi kebudajaan,

2. Selandjutnja didalam banjak kebudajaan kita dapat menjaksikan suatu masa-peralihan, dimana     hubungan antara agama dan kebudajaan" belum terputus, akan tetapi djauh lebih renggang, dan dimana kebudajaan menuntut tempat baginja sendiri, tempat jang bebas disamping agama (misalnya pada masa renaissance di Eropah dan misalnja pula pada awal abad ke-20 di Indonesia).

3. Kemudian atjapkali menjusul masa-pertikaian, dimana kebudajaan dan agama ber-hadap an sebagai kekuasaan yang lawan-melawan, misalnja di Eropah pada zaman ..pencerahan" dan di Timur dalam abad ini dalam banjak aliran yang melawan agama atau aliran jang disebut sekulêr (saeculair, duniawi). 

 4. Dan djuga ada tingkatan dalam kebudajaan dan agama, dalam mana dilakukan pergulatan rohani untuk memulihkan hubungan antara agama dan kebudajaan. Misalnya: Reformisme Islam di Mesir dan Pakistan, revival (kebangunan baru) dalam agama Buddha di Muang Thai. Birma dan Sailan, gerakan Mahasabha antara orang Hindu di India, Reformasi dalam agama Kristen dan lain"nja. Djadi telah kita lihat bahwa hubungan antara agama2 dan kebudajaan adalah suatu hubungan jang sangat bergerak.itu tidak statis, melainkan sangat dinamis. Ter- utama pada zaman jang kita alami sekarang ini, diseluruh dunia orang berbitjara tentang krisis kebudajaan, atau lebih tepat banjak krisis kebudajaan. Kita sekarang ini hidup dalam suatu dunia, dimana proses kebudajaan mengalami perubah-an² jang sangat tjepat dan dimana kegiatan kebudajaan se- olah² terserang penjakit demam dan penuh kegelisahan. Djuga Indonesia dewasa ini mengalami krisis kebudajaan yang berat dan tubuh kehidupan bangsa Indonesia ini sebagaimana tubuh kehidupan bangsa lain'nja pula – sedang diserang oleh penjakit demam dan mendjadi sangat gelisah. Kita saksikan disini, bahwa struktur lama daripada masja-rakat²-adat sedang goyang. Norma2 lama sedang kehilangan kuasa lakunja. Seperti pada musim tertentu dipegunungan tinggi gletscher meluntjur kebawah, demikian pula goyah.lah dasar² lama dan bergelingsirlah nilai² lama. Dari segala pendjuru mengalirlah pengaruh² kebudajaan baru memasuki Indonesia. Dari Amerika, dari Eropah-Barat, dari negara²

Post a Comment for "Agama Dan Kebudayaan"

Lowongan Kerja

Lowongan Kerja

Klik Gambar pada Web